Pentingnya Audience Research dalam Pembentukan Content Pillar

Dalam dunia marketing, pemahaman yang mendalam tentang audiens menjadi kunci keberhasilan. Salah satu pendekatan yang semakin populer dalam strategi content marketing adalah pembentukan “content pillar” atau pilar konten. Content pillar adalah tema inti atau topik yang menjadi fokus utama dalam strategi pemasaran konten sebuah brand. Untuk memastikan keberhasilan pilar konten ini, diperlukan audience research atau penelitian audiens yang baik.

Audience research adalah proses pengumpulan dan analisis data tentang audiens yang dituju oleh suatu konten. Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti survei, wawancara, analisis data sosial media, dan sebagainya.

Audience research memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan content pillar. Content pillar adalah pondasi dari strategi konten yang akan digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi. Dengan memahami audiens, kita dapat menentukan konten apa yang akan dibuat, bagaimana konten tersebut akan dibuat, dan di mana konten tersebut akan didistribusikan. Artikel ini akan membahas beberapa alasan pentingnya audience research dalam pembentukan content pillar

Manfaat Audience Research dalam Content Pillar

Berikut adalah beberapa alasan mengapa audience research penting dalam pembentukan content pillar:

1. Menyesuaikan Konten dengan Preferensi Audiens

Audiens butuh konten yang relevan. Konten yang relevan adalah konten yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan perilaku audiens. Audience research dapat membantu kita untuk memahami hal-hal tersebut sehingga Anda dapat membuat konten yang lebih relevan dengan audiens.

Audience research membantu dalam pemahaman mendalam tentang preferensi, kebutuhan, dan perilaku audiens. Dengan informasi ini, brand Anda dapat menyesuaikan pilar kontennya untuk memberikan nilai tambah yang sesuai dengan keinginan audiens target. Misalnya, jika audiens cenderung lebih menyukai konten visual, maka pilar konten dapat difokuskan pada konten-konten visual yang menarik.

2. Menentukan Gaya Penulisan yang Tepat

Gaya penulisan yang tepat adalah gaya penulisan yang dapat diterima dan dipahami oleh audiens. Audience research dapat membantu kita untuk memahami gaya penulisan yang disukai oleh audiens sehingga kita dapat membuat konten yang lebih mudah dipahami oleh audiens. Beberapa tipe audiens tidak menyukai pembahasan menggunakan istilah-istilah rumit. Namun, ada pula audiens yang lebih suka pembahasan mendetail hal-hal teknis tertentu. Mengetahui siapa audiens Anda dapat membantu Anda menentukan cara penyampaian konten yang tepat.

3. Menentukan Tone of Voice

Tone of voice adalah cara brand berkomunikasi dengan audiens. Audience research dapat membantu kita untuk menentukan tone of voice yang tepat untuk audiens sehingga kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan audiens. Ada beberapa tone of voice yang bisa Anda gunakan, seperti:

  • Tone of voice formal digunakan untuk menyampaikan informasi yang serius atau penting. Tone of voice ini biasanya menggunakan bahasa yang baku dan formal, serta menghindari penggunaan bahasa slang atau informal. Contoh tone of voice formal adalah seperti yang digunakan oleh perusahaan asuransi, bank, atau lembaga pemerintahan.
  • Tone of voice informal digunakan untuk menyampaikan informasi yang lebih ringan atau santai. Tone of voice ini biasanya menggunakan bahasa yang tidak baku dan lebih akrab, serta dapat menggunakan bahasa slang atau informal. Contoh tone of voice informal adalah seperti yang digunakan oleh perusahaan teknologi, media, atau perusahaan yang menyasar segmen anak muda.
  • Tone of voice humoris digunakan untuk menyampaikan informasi yang lebih menghibur atau menarik perhatian. Tone of voice ini biasanya menggunakan bahasa yang jenaka atau lucu, serta dapat menggunakan permainan kata atau humor. Contoh tone of voice humoris adalah seperti yang digunakan oleh perusahaan makanan dan minuman, atau perusahaan yang menyasar segmen anak-anak dan remaja.
  • Tone of voice edukatif digunakan untuk menyampaikan informasi yang bersifat edukasi atau pembelajaran. Tone of voice ini biasanya menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, serta dapat menggunakan ilustrasi atau gambar untuk memperjelas informasi.
  • Tone of voice persuasif digunakan untuk membujuk atau mengajak audiens untuk melakukan sesuatu. Tone of voice ini biasanya menggunakan bahasa yang meyakinkan dan mengajak, serta dapat menggunakan kalimat yang bersifat ajakan atau perintah.
  • Tone of voice inspiratif digunakan untuk memberikan inspirasi atau motivasi kepada audiens. Tone of voice ini biasanya menggunakan bahasa yang positif dan membangkitkan semangat, serta dapat menggunakan cerita atau pengalaman pribadi untuk memberikan inspirasi.

4. Menentukan Saluran Distribusi Konten

Saluran distribusi adalah cara konten kita akan didistribusikan kepada audiens. Audience research dapat membantu kita untuk menentukan saluran distribusi yang tepat untuk audiens sehingga konten kita dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

5. Mengidentifikasi Tren dan Perubahan Perilaku Konsumen

Lingkungan digital dan perilaku konsumen terus berubah. Audience research membantu brand untuk tetap terkini dengan tren dan perubahan ini. Dengan memahami apa yang diminati atau diinginkan oleh audiens pada saat tertentu, pilar konten dapat dirancang untuk tetap relevan dan menarik. Selain itu, dengan menyesuaikan konten dengan tren dan perubahan perilaku konsumen, kita dapat meningkatkan peluang untuk menjangkau dan memengaruhi konsumen dengan strategi konten yang lebih efektif dalam mencapai tujuan komunikasi.

6. Meningkatkan Keterlibatan dan Interaksi

Audience research membantu brand untuk memahami cara terbaik berinteraksi dengan audiens. Ini mencakup pemahaman tentang platform media sosial yang digunakan, preferensi jenis konten, dan cara komunikasi yang efektif. Pilar konten yang dibangun dengan mempertimbangkan ini akan lebih mungkin meningkatkan keterlibatan dan interaksi dengan audiens.

7. Meminimalkan Risiko Kesalahan

Tanpa penelitian audiens yang memadai, brand berisiko membuat asumsi yang salah tentang preferensi atau kebutuhan audiens. Audience research membantu meminimalkan risiko kesalahan ini, memberikan landasan yang kokoh untuk pembentukan content pillar.

Pentingnya audience research dalam pembentukan content pillar tidak dapat diabaikan. Melalui pemahaman mendalam tentang audiens, brand Anda dapat membangun pilar konten yang kuat, relevan, dan mampu memenuhi kebutuhan serta harapan audiens. Dengan pendekatan ini, konten yang Anda buat tidak hanya menjadi lebih efektif tetapi juga lebih berdaya tahan terhadap perubahan dalam dunia digital yang terus berkembang.

Dapatkan informasi menarik lainnya seputar bisnis dan digital hanya di halaman Insight Onero Solutions. Kunjungi pula halaman Case Study untuk melihat bagaimana kami membantu banyak klien meraih kesuksesan digital. Butuh partner terpercaya untuk membangun digital presence brand Anda? Onero Solutions jawabannya. Hubungi kami melalui formulir di bawah ini.

Don't forget to share this post!