Di era digital, media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi alat penting untuk menjangkau audiens, membangun brand, dan meningkatkan penjualan. Namun, di tengah berbagai metrik yang tersedia, dua istilah sering kali menjadi perhatian utama: viewer dan follower.
Apa sebenarnya arti viewer? Apa perbedaannya dengan follower? Dan bagaimana keduanya bisa digunakan untuk mengukur kesuksesan konten Anda di media sosial?
Baca juga: Apa Sebenarnya Artinya Viewers?
TL;DR:
- Viewer adalah pengguna yang melihat konten Anda. Follower adalah pengguna yang mengikuti akun Anda untuk menerima pembaruan konten di masa mendatang.
- Viewer menunjukkan jangkauan dan daya tarik konten, sedangkan follower mencerminkan loyalitas audiens.
- Viewer bisa lebih tinggi dari follower, terutama jika konten berhasil menjangkau audiens baru atau viral.
- Di TikTok dan YouTube, viewer penting untuk masuk ke algoritma For You Page atau YouTube Recommendation.
- Untuk sukses, Anda perlu menggabungkan strategi peningkatan viewer dan konversi menjadi follower.

Pengertian Viewer
Secara sederhana, viewer adalah orang yang melihat atau menonton konten Anda, baik berupa video, foto, maupun story. Di media sosial seperti:
- Instagram: Viewer adalah jumlah orang yang melihat stories, Reels, atau video di feed.
- TikTok: Viewer dihitung setiap kali video Anda diputar, bahkan oleh pengguna yang tidak mengikuti Anda.
- YouTube: Viewer adalah jumlah views (penayangan) yang didapat dari seluruh pengguna, termasuk non-subscriber.
Contoh:
Jika Anda mengunggah video tutorial masak di TikTok dan mendapat 50.000 views, tetapi hanya memiliki 1.000 follower, berarti konten Anda berhasil menjangkau pengguna di luar lingkaran pengikut.
Pengertian Follower
Follower adalah pengguna yang secara sukarela memilih untuk mengikuti akun Anda. Mereka akan melihat pembaruan konten Anda di beranda mereka, menjadikan mereka bagian dari audiens yang lebih setia dan tertarget.
Contoh:
Di YouTube, seorang subscriber (pengikut) akan menerima notifikasi ketika Anda mengunggah video baru, sedangkan non-subscriber hanya akan melihat video Anda jika masuk ke rekomendasi atau hasil pencarian.
Perbandingan Viewer vs Follower
Aspek | Viewer | Follower |
---|---|---|
Definisi | Orang yang melihat konten | Orang yang mengikuti akun Anda |
Sifat Interaksi | Pasif (melihat saja) | Aktif (tertarik untuk mengikuti update konten) |
Jangkauan | Bisa lebih luas dari follower | Terbatas pada orang yang mengikuti akun |
Loyalitas | Rendah (belum tentu kembali menonton) | Tinggi (berpotensi menjadi pelanggan tetap) |
Dampak pada algoritma | Mendorong konten masuk ke explore/FYP | Meningkatkan peluang interaksi berulang |
Pentingnya Viewer
Jumlah viewer yang tinggi menandakan bahwa konten Anda menarik dan mampu menjangkau audiens baru. Di TikTok dan YouTube, konten yang banyak dilihat akan didorong lebih jauh oleh algoritma, membuka peluang untuk viral dan meningkatkan pengikut. Namun, viewer saja tidak cukup. Anda tetap perlu mengonversinya menjadi follower agar audiens berkembang secara berkelanjutan.
Studi Kasus: TikTok vs YouTube
TikTok:
- Anda membuat video challenge dan mendapat 200.000 views.
- Namun hanya 2.000 orang yang menjadi follower.
- Artinya, meskipun konten Anda menarik, belum cukup membangun koneksi personal.
YouTube:
- Anda membuat video edukatif dan mendapat 10.000 views.
- Lalu 500 orang subscribe setelah menonton.
- Tingkat konversi viewer ke follower lebih tinggi karena konten bernilai panjang.
Cara Meningkatkan Viewer dan Follower
1. Konsisten Unggah Konten
Algoritma menyukai akun yang aktif. Namun, konsistensi bukan hanya soal mematuhi jadwal, tetapi juga tentang mempertahankan kualitas dan relevansi konten Anda.
- Buat Jadwal yang Realistis: Jangan memaksakan diri mengunggah terlalu sering hingga mengorbankan kualitas. Lebih baik memiliki jadwal yang konsisten, meskipun tidak terlalu padat, asalkan konten yang Anda bagikan tetap menarik.
- Kenali Audiens Anda: Kapan audiens Anda paling aktif? Unggahlah konten pada waktu-waktu tersebut untuk mendapatkan engagement yang lebih tinggi. Analitik platform Anda akan sangat membantu dalam hal ini.
- Variasi Format Konten: Jangan terpaku pada satu jenis konten saja. Coba berbagai format seperti video pendek, gambar, carousel, live, atau cerita (stories) untuk menjaga audiens tetap tertarik dan menjangkau preferensi yang berbeda.
- Rencanakan Konten Anda: Membuat content calendar atau rencana konten akan membantu Anda tetap terorganisir, menghasilkan ide-ide segar, dan memastikan Anda memiliki materi yang siap diunggah sesuai jadwal.
2. Gunakan Hashtag dan Judul Menarik
Hashtag dan judul adalah gerbang agar konten Anda ditemukan oleh pengguna yang belum menjadi follower Anda.
- Riset Hashtag yang Relevan: Gunakan kombinasi hashtag yang luas dan spesifik. Hashtag populer memiliki jangkauan yang besar, tetapi hashtag yang lebih spesifik (niche) dapat menjangkau audiens yang lebih tertarget dan berpotensi lebih tertarik dengan konten Anda. Gunakan alat riset hashtag jika perlu.
- Manfaatkan Long-Tail Hashtag: Ini adalah frasa hashtag yang lebih panjang dan spesifik. Meskipun volumenya lebih rendah, long-tail hashtag bisa sangat efektif menjangkau audiens dengan minat yang sangat spesifik.
- Buat Judul yang Menggugah Rasa Ingin Tahu: Judul adalah kesan pertama. Gunakan kata-kata yang kuat, pertanyaan, atau klaim yang menarik perhatian. Judul yang baik akan membuat orang penasaran dan akhirnya mengklik konten Anda.
- Optimalkan Judul untuk Pencarian: Jika platform Anda memiliki fitur pencarian, pastikan judul Anda mengandung kata kunci yang relevan dengan topik konten Anda agar mudah ditemukan.
3. Ajak Viewer Jadi Follower
Mengubah viewer menjadi follower adalah kunci pertumbuhan jangka panjang. Call-to-Action (CTA) yang efektif sangat penting di sini.
- CTA yang Jelas dan Langsung: Jangan ragu untuk meminta viewer mengikuti akun Anda. Tempatkan CTA di berbagai bagian konten Anda, seperti di akhir video, di caption, atau bahkan secara verbal dalam video live.
- Berikan Alasan untuk Mengikuti: Jelaskan nilai yang akan mereka dapatkan jika mengikuti akun Anda. Misalnya, “Ikuti untuk tips parenting setiap hari!”, “Jangan lewatkan resep-resep mudah lainnya, follow sekarang!”, atau “Dapatkan inspirasi desain interior mingguan dengan mengikuti akun ini.”
- Gunakan Fitur Platform: Manfaatkan fitur-fitur seperti stiker polling atau pertanyaan di stories untuk meningkatkan interaksi dan secara halus mengajak pengguna untuk mengikuti akun Anda.
- Konsisten dalam Menyampaikan Nilai: Pastikan konten yang Anda bagikan secara konsisten memberikan nilai yang Anda janjikan dalam CTA Anda. Jika Anda berjanji memberikan tips harian, pastikan Anda melakukannya.
4. Buat Konten Bernilai Tambah
Konten yang berkesan adalah konten yang memberikan sesuatu yang berharga bagi penonton.
- Edukasi yang Menarik: Sampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami, visual menarik, dan relevan dengan kebutuhan audiens Anda. Gunakan contoh, studi kasus, atau cerita untuk membuat materi lebih engaging.
- Hiburan yang Relevan: Hiburan tidak selalu berarti lawakan. Bisa berupa konten yang aesthetically pleasing, storytelling yang menarik, atau konten yang membuat viewer merasa terhubung secara emosional. Pahami selera humor dan preferensi audiens Anda.
- Inspirasi yang Memotivasi: Bagikan kisah sukses, tips pengembangan diri, atau perspektif baru yang dapat memotivasi dan menginspirasi audiens Anda. Konten inspiratif seringkali memiliki daya sebar yang tinggi.
- Solusi untuk Masalah: Identifikasi masalah atau tantangan yang dihadapi audiens Anda dan ciptakan konten yang menawarkan solusi praktis atau wawasan yang membantu.
- Autentisitas dan Keunikan: Tunjukkan kepribadian Anda dan apa yang membuat Anda berbeda. Audiens cenderung lebih tertarik pada konten yang terasa otentik dan orisinal.
5. Interaktif dan Responsif
Interaksi adalah kunci untuk membangun komunitas yang loyal dan meningkatkan engagement.
- Balas Komentar dengan Tulus: Luangkan waktu untuk membaca dan membalas komentar. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai viewer Anda dan membangun hubungan yang lebih personal.
- Buat Konten Balasan: Pertimbangkan untuk membuat konten yang secara langsung menjawab pertanyaan atau komentar dari follower Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan menghargai masukan mereka.
- Gunakan Fitur Q&A: Fitur tanya jawab (Q&A) di stories atau sesi live adalah cara yang bagus untuk berinteraksi langsung dengan audiens Anda, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan ide konten baru.
- Adakan Polling dan Kuis: Libatkan audiens Anda dengan polling atau kuis yang menyenangkan dan relevan dengan topik Anda. Ini meningkatkan interaksi dan memberikan Anda wawasan tentang preferensi mereka.
- Buat Konten yang Mendorong Diskusi: Ajukan pertanyaan terbuka di caption atau dalam video Anda untuk mendorong viewer untuk berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar.
- Kolaborasi dengan Akun Lain: Berkolaborasi dengan kreator lain dalam niche yang relevan dapat membantu Anda menjangkau audiens baru dan memperluas jaringan Anda.
Baca juga: Viewers adalah Kunci Sukses Konten, Bagaimana Meningkatkan Jumlahnya?
Sebagai kesimpulan, viewer dan follower adalah dua metrik yang berbeda namun saling melengkapi. Viewer membantu Anda memahami jangkauan dan daya tarik konten, sementara follower menjadi indikator loyalitas audiens. Untuk sukses di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, Anda perlu memaksimalkan keduanya: menarik banyak viewer dan mengubah mereka menjadi follower yang setia. Ingin tips digital marketing lainnya untuk UMKM Anda? Kunjungi halaman Insight Onero sekarang juga!
Ingin Konsultasi Soal Digital Marketing?
Jika Anda ingin meningkatkan viewer, engagement, atau butuh strategi konten yang tepat untuk Instagram, TikTok, atau YouTube, Onero Solutions siap membantu. Silakan isi form di bawah ini atau hubungi Onero langsung melalui WhatsApp untuk konsultasi gratis.