Selamat datang di era baru pencarian digital. Pada ajang Google I/O 2025, raksasa teknologi ini mengumumkan inovasi besar yang akan mengubah cara orang mencari informasi di internet—AI Overviews dan personalisasi hasil pencarian. Ini bukan sekadar update algoritma, tapi perubahan mendasar tentang bagaimana brand Anda ditemukan, dilihat, dan dipilih oleh user.
Jika Anda masih menggunakan strategi SEO dan SEM lama, bisnis Anda bisa perlahan-lahan tenggelam tanpa disadari.
Di artikel ini, tim Onero akan membahas secara lengkap:
- Apa itu AI Overviews dan bagaimana cara kerjanya?
- Bagaimana Google mempersonalisasi hasil pencarian tiap individu?
- Apa dampaknya terhadap SEO, SEM, dan content marketing?
- Bagaimana bisnis bisa beradaptasi dan tetap unggul?
Apa Itu AI Overviews dan Personalisasi Hasil Pencarian?
Google kini menggunakan teknologi AI generatif (model Gemini) untuk memberikan jawaban langsung di halaman pencarian dalam bentuk AI Overviews.
Bayangkan Anda mencari “cara membuat kopi untuk pemula”—sebelum klik apapun, Google sudah menampilkan ringkasan langkah-langkah, rekomendasi alat kopi, dan bahkan link ke video YouTube atau artikel terpercaya. Itu semua disusun oleh AI.
Yang lebih menarik (atau menakutkan): hasil pencarian sekarang bersifat personal.
Artinya, dua orang yang mengetik keyword yang sama bisa mendapat hasil yang berbeda total. Google mempertimbangkan:
- Lokasi Anda
- Histori pencarian
- Kalender dan Gmail (jika diizinkan)
- Preferensi belanja dan gaya hidup
- Dan bahkan… apakah Anda suka atau benci jamur
Contoh:
- Sering lari malam? Anda akan disarankan sepatu yang glow-in-the-dark.
- Punya rencana liburan ke Jepang? Google akan menampilkan itinerary dan restoran sekitar hotel Anda.
Dampak Besar untuk SEO dan SEM
1. Penurunan CTR Organik
Studi dari Growth Memo mencatat bahwa:
- CTR organik menurun 30–50% untuk query dengan AI Overview
- Hanya 7,4% user desktop dan 19% user mobile yang mengklik sumber AI Overview
Implikasi: Ranking saja tidak cukup. Anda harus menjadi sumber yang dikutip AI, bukan hanya tampil di posisi 1.
2. Rank Tracking Tidak Lagi Akurat
Karena hasil personal, rank keyword Anda bisa berbeda-beda tiap user. Metode baru yang harus digunakan:
- Share of SERP
- Visibility dalam AI Overview
- Fokus pada engagement & konversi, bukan sekadar impression
3. Konten Harus Kaya dan Kontekstual
User kini mengajukan pertanyaan yang lebih panjang dan kompleks, sering kali menggunakan bahasa natural. Oleh karena itu, AI menyukai:
- Jawaban lengkap
- Struktur heading dan list
- Konten yang punya E-E-A-T: Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness
Tips:
- Gunakan FAQ schema, How-To schema
- Buat konten dengan multi-format (teks, video, infografis)
Google melaporkan bahwa user mengajukan pertanyaan 2-3 kali lebih panjang berkat kemampuan AI memahami intent dengan lebih baik. Untuk itu, investasikan pada kualitas konten agar konten Anda dipilih oleh algoritma AI.
4. SEO Lokal dan Intent Sangat Penting
Google mengutamakan hasil pencarian berbasis lokasi dan kebutuhan spesifik user, yang diperkuat oleh AI yang lebih pintar. Misalnya:
User dengan riwayat belanja olahraga malam akan disarankan pakaian olahraga glow-in-the-dark
Solusi:
- Optimalkan Google Business Profile
- Buat konten lokal
- Gunakan structured data lokasi dan produk
Cara ini memastikan bisnis muncul di hasil pencarian yang dipersonalisasi, seperti pencarian “terdekat” atau “di sekitar saya.”
Adaptasi adalah Kunci
Era pencarian AI bukan masa depan — ia sudah hadir hari ini.
Brand yang bertahan adalah brand yang mengerti kebutuhan user dan bisa hadir di saat yang tepat, di channel yang tepat, dengan konten yang relevan.
Apa Langkah Selanjutnya?
Ingin tahu apakah strategi digital Anda sudah siap menyambut era AI Search?
Kami di Onero siap membantu.
- Audit SEO AI-Friendly
- Strategi Konten Berdasarkan Life Events
- Optimasi untuk AI Overview dan Search Personal
Reference:
