Hati-Hati! Hindari 6 Kesalahan Ini dalam Membangun Brand Positioning

Brand positioning merupakan proses membangun citra dan identitas brand di benak konsumen. Posisi yang tepat dapat membantu brand mendiferensiasikan diri dari kompetitor, menarik target pasar yang tepat, dan membangun loyalitas pelanggan.

Namun, dalam membangun brand positioning, tak jarang terjadi beberapa kesalahan yang dapat menghambat upaya tersebut. Berikut 5 kesalahan umum dalam brand positioning beserta penjelasan lengkap dan cara menghindarinya.

Kesalahan Umum dalam Brand Positioning

1. Tidak Memahami Target Pasar dengan Baik

Kesalahan pertama adalah tidak memahami dengan baik siapa target pasar yang sesungguhnya. Memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen adalah langkah awal yang krusial dalam membangun brand positioning. Brand positioning yang tidak relevan dengan target pasar dapat menyebabkan pesan brand menjadi tidak menarik dan tidak dipahami oleh target pasar. Pada akhirnya, brand akan mengalami kegagalan dalam membangun koneksi emosional dengan target pasarnya.

Untuk menghindari kesalahan ini, Anda perlu:

  • Melakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami demografi, psikografis, dan perilaku target pasar.
  • Membuat persona pembeli untuk memvisualisasikan target pasar Anda.
  • Menggunakan data dan insights dari riset pasar untuk menyusun strategi brand positioning Anda.

2. Memposisikan Brand Tanpa Keunikan yang Jelas

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah memposisikan brand tanpa memiliki keunikan yang jelas. Brand yang tidak memiliki diferensiasi yang kuat cenderung tenggelam di tengah persaingan karena konsumen tidak yakin apa yang ditawarkan brand dan kesulitan dalam membedakan brand dari kompetitor.

Cara menghindari kesalahan ini adalah dengan:

  • Mengembangkan value proposition yang jelas dan unik.
  • Buat tagline yang mudah diingat dan mencerminkan identitas brand.
  • Gunakan visual yang konsisten dan koheren di seluruh elemen marketing.

3. Tidak Konsisten dalam Komunikasi Brand

Kesalahan lainnya adalah kurangnya konsistensi dalam komunikasi brand. Jika pesan yang disampaikan kepada konsumen tidak konsisten, hal ini dapat menciptakan kebingungan dan merusak citra brand. Ketidakkonsistenan ini biasanya terjadi karena pesan brand yang tidak sama di berbagai platform, ketidakcocokan antara brand image dan pengalaman konsumen dan kesulitan dalam membangun brand awareness yang kuat.

Anda bisa menghindari kesalahan ini dengan:

  • Membuat pedoman brand yang mendefinisikan elemen-elemen brand seperti logo, warna, tipografi, dan gaya bahasa.
  • Memastikan semua elemen marketing, mulai dari website, iklan, hingga media sosial, konsisten dengan brand positioning.
  • Lakukan audit brand secara berkala untuk memastikan konsistensi dan koherensi brand image.

Baca juga: Memperkuat Brand Positioning dengan Psikologi Konsumen

4. Kurangnya Bukti Pendukung

Kesalahan selanjutnya dalam brand positioning adalah tidak memiliki bukti pendukung untuk klaim positioning Anda. Hal ini dapat membuat brand Anda terlihat tidak kredibel dan gagal menarik minat konsumen. Anda bisa menggunakan data dan statistik untuk menunjukkan keunggulan Anda dibanding kompetitor, testimoni dan ulasan pelanggan yang puas dengan produk atau layanan Anda, penghargaan dan sertifikasi yang telah diraih, atau studi kasus dan contoh nyata bagaimana brand Anda membantu konsumen mencapai tujuan mereka.

Agar brand Anda memiliki bukti pendukung yang kuat untuk klaim positioning, pastikan brand Anda:

  • Memiliki bukti seperti data, testimoni, penghargaan, dan studi kasus.
  • Menampilkan bukti di website, brosur, iklan, dan materi marketing lainnya.
  • Menggunakan data dan testimoni untuk membangun kepercayaan dengan konsumen.

5. Gagal Menyesuaikan dengan Perubahan Pasar

Pasar selalu berubah, dan brand yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut dapat kehilangan relevansi. Kesalahan ini sering terjadi ketika perusahaan terlalu keras kepala dalam mempertahankan strategi positioning lama tanpa mempertimbangkan perubahan tren dan kebutuhan konsumen.

Jangan sampai Anda melakukan kesalahan ini. Oleh karena itu, Anda perlu:

  • Melakukan riset pasar secara berkala untuk memahami perubahan tren dan kebutuhan konsumen.
  • Melakukan audit brand untuk mengevaluasi efektivitas positioning.
  • Melakukan penyesuaian terhadap positioning berdasarkan hasil riset dan audit.

6. Tidak Mengukur Kinerja Brand Positioning secara Rutin

Kesalahan terakhir adalah tidak melakukan pengukuran kinerja brand positioning secara rutin. Tanpa pemantauan yang teratur, perusahaan tidak dapat mengetahui sejauh mana efektivitas strategi positioning mereka.

Cara menghindari kesalahan ini adalah dengan mengimplementasikan metrik yang jelas untuk mengukur kinerja brand, seperti awareness, preferensi konsumen, dan tingkat loyalitas. Dengan pemantauan yang rutin, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi perbaikan dan mengoptimalkan strategi positioning mereka.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, perusahaan dapat membangun brand positioning yang kuat dan relevan di pasar, menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

Dapatkan informasi menarik lainnya seputar bisnis, strategi marketing, dan dunia digital dengan mengunjungi halaman Insight Onero Solutions. Anda juga dapat melihat bagaimana kami membantu klien dari berbagai industri untuk bisa mencapai tujuan bisnisnya dengan efektif di halaman Case Study. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut!

Don't forget to share this post!

Related Insights