7 Kesalahan Umum dalam Struktur HTML dan Cara Menghindarinya

HTML (HyperText Markup Language) adalah fondasi utama dari sebuah halaman web. Tanpa struktur HTML yang baik dan benar, website bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari tampilan yang berantakan hingga kegagalan fungsi pada elemen tertentu. Sayangnya, banyak developer, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, masih sering melakukan kesalahan dalam penulisan HTML. Dalam artikel ini akan membahas beberapa kesalahan umum dalam struktur HTML, dampaknya, serta cara menghindarinya agar website Anda lebih optimal, rapi, dan ramah mesin pencari (SEO friendly).

Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Script HTML Bucin Sinkron: Biar Cintamu Makin Terasa Digital!

Tidak Menyertakan Doctype

Tidak Menutup Tag dengan Benar

Kesalahan:

Banyak tag HTML bersifat container, artinya mereka harus ditutup agar browser bisa memproses elemen dengan benar. Tag yang tidak ditutup bisa membuat tampilan menjadi kacau atau membuat elemen saling tumpang tindih.

Selain tampilan yang kacau dan elemen yang tumpang tindih, tag yang tidak tertutup dapat menyebabkan parser error pada browser. Ini berarti browser mungkin mencoba menebak maksud kode Anda, yang sering kali menghasilkan interpretasi yang berbeda-beda antar browser. Hal ini bisa menyebabkan inkonsistensi tampilan dan perilaku website di berbagai platform.

Hal ini terkadang terjadi karena terburu-buru dalam coding, kurang teliti, atau kesalahan pengetikan. Pada tag-tag bersarang (nested), melupakan salah satu tag penutup bisa sangat membingungkan.

Contoh:

<p>Ini paragraf pertama
<p>Ini paragraf kedua</p>

Cara Menghindari:

Selalu tutup tag container seperti <p>, <div>, <ul>, <li>, <table>, dan lainnya.

Perbaikan:

<p>Ini paragraf pertama</p>
<p>Ini paragraf kedua</p>

Penggunaan Tag Tidak Semestinya

Kesalahan:

Menggunakan tag HTML yang tidak sesuai dengan fungsinya, misalnya menggunakan <div> untuk heading, atau <b> untuk penekanan teks. Penggunaan tag yang salah akan merusak semantic web. Tag semantik memberikan makna pada konten, membantu browser, mesin pencari, dan assistive technologies (seperti screen reader untuk penyandang disabilitas) untuk memahami peran dan hierarki informasi dalam dokumen. Menggunakan <div> untuk heading, misalnya, tidak memberikan indikasi visual atau struktural yang jelas bahwa teks tersebut adalah sebuah judul penting.

Dari perspektif SEO, mesin pencari seperti Google menggunakan tag heading (<h1> hingga <h6>) untuk memahami topik utama dan sub-topik dari sebuah halaman. Penggunaan tag yang tidak tepat dapat mengurangi relevansi konten di mata mesin pencari.

Sementara, dari segi aksesibilitas, screen reader mengandalkan tag semantik untuk menavigasi dan menyampaikan informasi kepada pengguna tunanetra. Penggunaan tag yang salah dapat membuat website sulit atau bahkan tidak mungkin diakses oleh mereka.

Contoh:

<div>Judul Utama</div>
<b>Informasi Penting</b>

Cara Menghindari:

Gunakan tag semantik HTML sesuai fungsi. Gunakan <h1> sampai <h6> untuk heading, dan <strong> atau <em> untuk penekanan makna.

Perbaikan:

<h1>Judul Utama</h1>
<strong>Informasi Penting</strong>

Struktur Nesting yang Salah

Kesalahan:

Meletakkan elemen di dalam elemen yang secara semantik tidak boleh mengandung elemen tersebut. Nesting yang tidak benar dapat melanggar aturan dasar HTML dan menyebabkan perilaku yang tidak terduga. Browser mungkin mencoba memperbaiki kesalahan ini, tetapi hasilnya bisa bervariasi.

Penting untuk memahami perbedaan antara elemen block-level (membuat baris baru dan mengisi lebar kontainer) dan elemen inline (hanya mengambil ruang yang dibutuhkan kontennya dan tidak membuat baris baru). Beberapa elemen secara alami adalah block (seperti <div>, <p>, <h1>), sementara yang lain adalah inline (seperti <span>, <a>, <img>).

Contoh:

<a href="#"><div>Link ke Halaman</div></a>

Penjelasan:

Pada contoh di atas, versi HTML lama secara eksplisit melarang elemen blok di dalam elemen inline. Meskipun HTML5 lebih fleksibel, praktik ini seringkali membingungkan dan menyulitkan dalam pemberian styling (CSS) dan interaksi (JavaScript).

Cara Menghindari:

Dalam HTML5, Anda bisa membungkus elemen blok dengan <a>, tetapi pertimbangkan implikasi styling dan interaksi. Seringkali, memberikan styling pada <a> itu sendiri atau menggunakan JavaScript untuk mengontrol perilaku klik pada elemen <div> di dalamnya adalah solusi yang lebih baik.

Perbaikan:

<a href="#" class="link-div">
  <span>Link ke Halaman</span>
</a>

Mengabaikan DOCTYPE

Kesalahan:

Deklarasi <!DOCTYPE html> adalah baris pertama dalam dokumen HTML dan memberitahu browser versi HTML mana yang digunakan dalam dokumen tersebut.

Dampak:

Tanpa deklarasi ini, browser cenderung masuk ke quirks mode, di mana mereka mencoba meniru perilaku browser lama (seperti Internet Explorer 5). Hal ini dapat menyebabkan perbedaan signifikan dalam bagaimana halaman dirender, tata letak yang rusak, dan ketidaksesuaian dengan standar web modern. Mencantumkan <!DOCTYPE html> memastikan browser merender halaman dalam standards mode, yang mengikuti spesifikasi HTML dan CSS modern, menghasilkan tampilan yang konsisten di berbagai browser.

Cara Menghindari:

Selalu awali file HTML dengan:

<!DOCTYPE html>

Tidak Menggunakan Tag HTML, Head, dan Body Secara Tepat

Kesalahan:

Tag <html> adalah elemen root yang membungkus seluruh konten halaman HTML. Untuk, tag <head> berisi informasi meta tentang dokumen (seperti judul, charset, tautan ke CSS, dan metadata SEO) yang tidak ditampilkan langsung di halaman. Sementara, tag <body> berisi konten utama halaman yang terlihat oleh pengguna. Struktur yang tidak tepat akan membingungkan browser dan mesin pencari tentang mana informasi utama dan mana metadata.

Dari segi SEO dan aksesibilitas, informasi di dalam <head> sangat penting untuk SEO (misalnya, tag <title> dan <meta description>) dan aksesibilitas (misalnya, deklarasi charset). Tanpa struktur yang benar, informasi ini mungkin tidak diproses dengan baik.

Contoh:

<p>Selamat datang di situs kami!</p>

Cara Menghindari:

Struktur halaman HTML harus lengkap agar SEO dan browser dapat memahami konteks dokumen.

Perbaikan:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
  <meta charset="UTF-8">
  <title>Beranda</title>
</head>
<body>
  <p>Selamat datang di situs kami!</p>
</body>
</html>

Tidak Mengatur Atribut dengan Benar

Kesalahan:

Atribut memberikan informasi tambahan tentang elemen HTML. Kesalahan dalam penulisan atribut dapat menyebabkan elemen tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya, tanpa atribut src yang benar, gambar tidak akan ditampilkan. Tanpa atribut alt pada <img>, deskripsi alternatif untuk gambar tidak akan tersedia bagi screen reader atau jika gambar gagal dimuat.

Contoh:

<img src=logo.png alt=Logo Perusahaan>

Cara Menghindari:

Selalu gunakan tanda kutip (baik tunggal maupun ganda, asalkan konsisten) untuk mengapit nilai atribut. Beberapa atribut bersifat boolean (misalnya, disabled, required), di mana keberadaannya saja sudah menunjukkan nilai true. Namun, dalam HTML5, menulisnya sebagai <input type="text" required> lebih disarankan daripada <input type="text" required>.

Perbaikan:

<img src="logo.png" alt="Logo Perusahaan">

Overuse Tag <div> dan <span> (Divitis dan Spanitis)

Kesalahan:

Meskipun <div> (block-level) dan <span> (inline) adalah elemen generik yang berguna untuk styling dengan CSS atau manipulasi dengan JavaScript, penggunaan berlebihan tanpa mempertimbangkan tag semantik dapat membuat struktur HTML menjadi sulit dibaca, dipelihara, dan dipahami oleh mesin pencari serta assistive technologies. Ini sering disebut sebagai “div soup” atau “span overload”.

Tag semantik seperti <article>, <aside>, <nav>, <header>, <footer>, <section>, <main>, <figure>, dan <figcaption> memberikan makna struktural pada konten. Mereka membantu mendefinisikan bagian-bagian penting dari halaman, seperti artikel utama, konten samping, navigasi, header, footer, bagian tematik, dan konten utama.

Contoh:

<div class="header">...</div>
<div class="nav">...</div>

Cara Menghindari:

Menggunakan tag semantik membuat kode lebih terorganisir dan mudah dipahami oleh pengembang lain (atau diri Anda sendiri di masa depan). Ini juga mempermudah dalam menerapkan styling CSS yang spesifik untuk bagian-bagian tertentu dari halaman.

Perbaikan:

<header>...</header>
<nav>...</nav>

Tips untuk Menghindari Kesalahan HTML

  • Konsisten dalam Penulisan: Ikuti konvensi penulisan kode yang konsisten dalam tim Anda atau proyek pribadi Anda. Ini termasuk penggunaan huruf besar/kecil pada tag dan atribut (meskipun HTML tidak case-sensitive, konsistensi meningkatkan keterbacaan).
  • Indentasi yang Benar: Gunakan indentasi yang jelas dan konsisten untuk menunjukkan hierarki elemen HTML. Ini membuat kode lebih mudah dibaca dan dipahami strukturnya.
  • Pelajari Perkembangan HTML: Ikuti perkembangan standar HTML terbaru (saat ini HTML5) untuk memanfaatkan fitur-fitur baru dan praktik terbaik.
  • Gunakan Linter HTML: Selain validator, linter HTML dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah dan gaya penulisan yang tidak konsisten secara otomatis saat Anda menulis kode.
  • Code Review: Jika Anda bekerja dalam tim, lakukan code review secara teratur untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan sejak dini.
  • Perhatikan Contoh Kode yang Baik: Pelajari struktur HTML dari website-website yang memiliki reputasi baik dan mengikuti standar web.
  • Eksperimen dan Pemahaman: Jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai tag dan struktur HTML untuk memahami bagaimana mereka bekerja dan apa dampaknya pada tampilan dan perilaku halaman.

Struktur HTML yang rapi dan semantik bukan hanya mempermudah pengembangan dan pemeliharaan, tetapi juga meningkatkan performa, SEO, dan aksesibilitas website. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan dasar seperti yang dijelaskan di atas, Anda dapat membangun website yang lebih profesional dan fungsional.

Untuk melihat berbagai informasi seputar pemrograman, pengembangan website, dan insight menarik lainnya, Anda bisa mengunjungi halaman Insight Onero. Jika membutuhkan layanan pembuatan website profesional, atau ingin berkonsultasi langsung dengan ahlinya, Onero Solutions siap membantu Anda. Onero menyediakan layanan lengkap mulai dari desain UI/UX, pengembangan website custom, integrasi sistem, hingga optimasi SEO. Hubungi Onero Solutions dengan mengisi form yang tersedia di bagian bawah atau langsung melalui WhatsApp untuk konsultasi cepat dan praktis.

Don't forget to share this post!