Pernahkah Anda penasaran berapa ukuran website yang paling pas? Atau ingin tahu berapa ukuran header atau banner yang ideal? Artikel ini akan membantu Anda menemukan jawabannya, lengkap dengan grafik ilustratif dan tools rekomendasi agar Anda bisa langsung praktik.
TL;DR:
- Ukuran umum untuk website desktop: 1920×1080, 1366×768, dan 1280×720 piksel.
- Ukuran banner: 120–480 piksel (~3–10 cm); header: 4–10 cm.
- Desain di Figma: dimulai dari 1440 x 1024 piksel.
- Ukuran responsif untuk mobile: 320–480 piksel.Landing page ideal: antara 800 x 600 hingga 1920 x 1080 piksel.
- Gunakan tools seperti Screenfly, BrowserStack, atau Chrome DevTools untuk cek ukuran tampilan.

Cara Menentukan Ukuran Website yang Tepat
1. Ukuran Umum Layar Website
Ukuran layar adalah kanvas tempat website Anda dilukis. Memahaminya adalah langkah krusial untuk memastikan desain Anda terlihat baik dan berfungsi optimal bagi mayoritas pengunjung.
Target Audiens dan Jenis Perangkat
Ini adalah pertanyaan mendasar yang harus Anda jawab di awal. Apakah mayoritas audiens Anda mengakses website melalui desktop di kantor, tablet di rumah, atau smartphone saat bepergian? Data dari Google Analytics (Audience → Overview → Device Category) akan memberikan gambaran yang jelas.
Konten Visual Berat Vs Teks Dominan
Layout lebar memberikan ruang yang lebih luas untuk menampilkan gambar, video, dan infografis dengan impak visual yang maksimal. Di sisi lain, layout yang lebih ramping dengan fokus pada lebar konten yang nyaman dibaca akan meningkatkan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan artikel, blog, atau dokumentasi. Pertimbangkan hierarki informasi dan bagaimana Anda ingin audiens Anda memproses konten.
Implikasi pada Desain Responsif
Ukuran layar desktop hanyalah satu bagian dari teka-teki. Desain website modern harus responsif, yang berarti tata letaknya secara fleksibel menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar, mulai dari monitor desktop besar hingga layar smartphone kecil. Ini melibatkan penggunaan media queries dalam CSS untuk menerapkan gaya yang berbeda berdasarkan lebar perangkat.
Tren Resolusi Layar
Grafik yang Anda berikan menunjukkan resolusi layar desktop yang paling umum secara global. Namun, penting untuk diingat bahwa tren ini dapat bervariasi berdasarkan wilayah geografis dan demografi target audiens Anda. Selalu periksa data analitik website Anda sendiri untuk mendapatkan gambaran yang paling akurat.
Pentingnya Breakpoints
Dalam desain responsif, breakpoints adalah titik-titik lebar layar tertentu di mana tata letak website berubah. Memilih breakpoint yang tepat, berdasarkan ukuran layar yang umum digunakan oleh audiens Anda, sangat penting untuk memastikan transisi yang mulus antar tampilan.
Tabel Ukuran Layar Paling Umum (Desktop):
Berikut beberapa grafik panduan ukuran umum:
| Resolusi | Persentase Pengguna (global) |
|------------------|------------------------------|
| 1920 x 1080 | 22.19% |
| 1366 x 768 | 10.53% |
| 1440 x 900 | 6.95% |
| 1536 x 864 | 5.44% |
2. Ukuran Banner dan Header Website
Banner dan header adalah elemen penting yang membentuk kesan pertama pengunjung dan memfasilitasi navigasi.
Banner
Tinggi banner harus cukup untuk menyampaikan pesan visual utama tanpa mendominasi seluruh tampilan awal (above the fold). Lebarnya idealnya mengikuti lebar container konten utama atau bahkan seluruh lebar layar untuk tampilan yang lebih imersif. Pertimbangkan juga bagaimana banner akan terlihat pada perangkat mobile; seringkali tingginya perlu disesuaikan atau elemen visualnya diubah agar tetap efektif.
Header
Tinggi header harus cukup untuk menampung elemen navigasi utama (menu, logo, tombol pencarian) tanpa mengambil terlalu banyak ruang vertikal, terutama pada layar yang lebih kecil. Header yang “sticky” (tetap terlihat saat pengguna menggulir ke bawah) adalah praktik umum untuk meningkatkan aksesibilitas navigasi.
Lebar Konten Tengah (960 px)
Rekomendasi lebar 960 px dulunya sangat populer karena mengakomodasi sebagian besar resolusi layar desktop pada masanya. Namun, dengan layar yang semakin lebar, banyak desainer kini menggunakan lebar yang lebih besar (misalnya 1140 px atau 1200 px) untuk memanfaatkan ruang yang tersedia. Penting untuk menemukan keseimbangan antara memberikan cukup ruang untuk konten dan menghindari tampilan yang terlalu lebar dan sulit dibaca pada monitor besar.
Tools Pengukuran
Alat seperti PixelSnap (untuk Mac) dan built-in guides di Figma/Canva sangat membantu dalam memastikan akurasi ukuran elemen visual selama proses desain. Ini penting untuk konsistensi dan implementasi yang tepat dalam kode.
3. Ukuran Ideal untuk Landing Page
Landing page memiliki tujuan spesifik, biasanya untuk menghasilkan lead atau penjualan. Desain dan ukurannya harus dioptimalkan untuk mencapai tujuan ini.
Penggunaan Video
Seperti yang disebutkan, video dapat meningkatkan daya tarik landing page. Pastikan ukuran dan format video dioptimalkan untuk berbagai perangkat agar tidak memperlambat waktu muat halaman.
Above the Fold
Area yang terlihat tanpa perlu menggulir ke bawah sangat penting di landing page. Pastikan elemen kunci seperti headline, subheadline, visual utama, dan call-to-action (CTA) berada di area ini pada berbagai ukuran layar.
Analisis Data Pengguna
Memanfaatkan Google Analytics untuk memahami resolusi layar yang paling banyak digunakan oleh pengunjung landing page Anda adalah langkah cerdas. Ini memungkinkan Anda memprioritaskan desain untuk ukuran layar yang paling relevan.
Konsistensi dengan Identitas Brand
Meskipun fleksibilitas ukuran penting, pastikan desain landing page tetap konsisten dengan identitas visual brand Anda di semua perangkat.
Tabel Ukuran Landing Page Umum:
Perangkat | Ukuran Ideal (px) |
---|---|
Desktop | 1366 x 768 – 1920 x 1080 |
Tablet | 768 x 1024 |
Smartphone | 320 x 568 – 414 x 896 |
Baca juga: Buat Lebih Menarik, Begini Optimalkan Landing Page dengan Video
4. Ukuran Website yang Ideal untuk Mobile
Mengingat penggunaan internet melalui perangkat mobile yang terus meningkat, memastikan website Anda tampil baik di berbagai ukuran layar smartphone adalah bukan lagi pilihan, tetapi keharusan.
Pengujian di Berbagai Perangkat
Menggunakan tools seperti Screenfly, Chrome DevTools (mode perangkat), dan Responsively App sangat penting untuk melihat bagaimana desain Anda terlihat dan berfungsi pada berbagai ukuran layar dan jenis perangkat mobile yang berbeda. Pengujian langsung pada perangkat fisik juga sangat disarankan.
Desain Mobile-First
Pendekatan desain mobile-first berarti merancang website terlebih dahulu untuk layar yang lebih kecil, kemudian menambahkan elemen dan menyesuaikannya untuk layar yang lebih besar. Ini membantu memastikan pengalaman pengguna yang optimal di perangkat mobile.
Fleksibilitas Layout
Layout untuk mobile seringkali menggunakan satu kolom untuk memudahkan pembacaan vertikal. Elemen navigasi mungkin disederhanakan menjadi menu hamburger untuk menghemat ruang.
Optimasi Gambar dan Media
Ukuran file gambar dan media lainnya harus dioptimalkan untuk perangkat mobile agar halaman dimuat dengan cepat, mengingat koneksi internet di perangkat mobile mungkin tidak selalu secepat di desktop.
Tabel Ukuran Layar Smartphone Umum:
Ukuran Layar (px) | Contoh Perangkat |
---|---|
360 x 640 | Android Phones |
375 x 667 | iPhone 8 |
414 x 896 | iPhone XR/11 |
Cara Membuat Website Responsive
1. Gunakan Viewport Meta Tag
Contoh:
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
2. Gunakan Media Queries CSS
@media screen and (max-width: 768px) {
body {
font-size: 14px;
}
}
Metode Membuat Website Responsif
Metode | Penjelasan |
---|---|
CSS Framework | Bootstrap, Foundation – menyediakan grid dan komponen responsif siap pakai. |
Website Builder | WordPress (tema responsif), Wix, Squarespace – lebih visual, minim coding. |
Mobile-First Design | Fokus desain untuk layar kecil lebih dulu, lalu menyesuaikan ke layar besar. Pendekatan modern yang efektif. |
Baca juga: 5 Prinsip Desain Website Responsive yang Harus Anda Pahami
Cara Mendesain Website Menggunakan Figma
Figma adalah alat desain berbasis cloud yang sangat populer untuk membuat antarmuka pengguna (UI) website yang menarik dan fungsional. Berikut adalah pengembangan dari langkah-langkah praktis untuk memulai:
1. Tentukan Dimensi Kanvas yang Tepat
Lebar Standar
Dimensi 1440 x 1024 piksel (px) yang Anda sebutkan memang sering digunakan sebagai titik awal untuk desain desktop. Lebar 1440px memberikan ruang yang cukup untuk menampung sebagian besar konten di layar desktop yang umum. Tinggi 1024px adalah tinggi minimum yang sering diasumsikan, tetapi desain web modern sering kali lebih panjang untuk mengakomodasi konten yang beragam.
Pertimbangkan Breakpoint
Ingatlah bahwa website harus responsif, artinya tampil baik di berbagai ukuran layar (desktop, tablet, dan mobile). Meskipun memulai dengan kanvas desktop adalah hal yang umum, Anda perlu memikirkan breakpoint atau titik perubahan desain untuk ukuran layar yang berbeda. Figma memungkinkan Anda membuat frame (artboard) dengan ukuran yang berbeda untuk representasi ini. Contoh ukuran umum lainnya meliputi:
- Tablet: 768 x 1024 px (portrait) atau 1024 x 768 px (landscape)
- Mobile: 375 x 667 px (iPhone SE/8), 390 x 844 px (iPhone 13/14), dll. Anda mungkin perlu membuat beberapa variasi untuk mengakomodasi berbagai ukuran ponsel.
Fleksibilitas
Jangan terpaku pada satu ukuran. Desain web modern sering kali menggunakan sistem grid dan layout yang fleksibel agar konten dapat menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar.
2. Manfaatkan Template Responsif dari Figma Community
Jelajahi Figma Community
Figma memiliki komunitas yang sangat aktif yang berbagi berbagai macam template UI kit, wireframe kit, dan bahkan template website yang sudah jadi. Anda dapat mengaksesnya langsung dari dalam Figma. Caranya:
- Di halaman utama Figma, klik tab Community.
- Gunakan bilah pencarian dan ketikkan kata kunci seperti “responsive website template,” “UI kit,” atau “wireframe kit.”
- Telusuri hasilnya dan duplicate (salin) template yang menarik ke dalam draft Anda.
Keuntungan Menggunakan Template
- Hemat Waktu: Anda tidak perlu memulai dari nol. Template menyediakan struktur dasar dan komponen yang sudah dirancang.
- Inspirasi: Template dapat memberikan ide-ide desain dan tata letak yang mungkin belum Anda pertimbangkan.
- Konsistensi: Banyak template dibangun dengan sistem desain yang konsisten, membantu Anda menjaga tampilan website tetap seragam.
Kustomisasi
Ingatlah bahwa template hanyalah titik awal. Anda perlu menyesuaikannya dengan brand dan konten website Anda. Ubah warna, tipografi, gambar, dan tata letak agar sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.
3. Terapkan Pengukuran yang Akurat dengan Fitur Figma
Ruler (Penggaris)
- Aktifkan dengan menekan Shift + R.
- Anda dapat menarik guide (garis bantu) horizontal dan vertikal dari penggaris ke kanvas untuk membantu Anda dalam mensejajarkan elemen dan menjaga jarak yang konsisten.
- Klik dan tarik guide dari penggaris ke area desain Anda.
Inspector Panel (Panel Properti)
Saat Anda memilih sebuah elemen (frame, shape, text, dll.), panel di sisi kanan (Inspector) akan menampilkan berbagai propertinya, termasuk posisi (X, Y), lebar (W), tinggi (H), dan jarak (padding, margin jika menggunakan Auto Layout). Gunakan nilai-nilai ini untuk memastikan elemen-elemen Anda memiliki ukuran dan posisi yang tepat.
Auto Layout
Fitur yang sangat berguna untuk membuat layout yang responsif dan mudah disesuaikan. Dengan Auto Layout, elemen-elemen di dalam frame akan secara otomatis menyesuaikan posisi dan ukuran mereka berdasarkan aturan yang Anda tetapkan (misalnya, jarak antar elemen, arah tata letak, dll.).
Spacing dan Alignment
Figma menyediakan alat bantu untuk mendistribusikan dan mensejajarkan elemen dengan presisi. Gunakan ikon-ikon alignment di bagian atas panel Inspector saat Anda memilih beberapa elemen. Perhatikan juga properti spacing (jarak) di antara elemen.
Pixel Grid
Aktifkan pixel grid (biasanya di View > Show Pixel Grid atau dengan shortcut) untuk memastikan elemen-elemen Anda selaras dengan grid piksel, yang dapat membantu menghasilkan desain yang lebih tajam, terutama untuk ikon dan garis tipis.
Inspect Tab (di mode Present)
Saat Anda membagikan prototipe atau menggunakan mode Present, pengembang dapat menggunakan tab “Inspect” di panel kanan untuk melihat spesifikasi desain seperti ukuran, warna, font, dan properti CSS lainnya dari elemen yang Anda pilih. Ini mempermudah proses pengembangan.
4. Lakukan Pratinjau Hasil Desain dengan Fitur “Present”
Mode Present
Klik tombol Present (ikon segitiga di pojok kanan atas) untuk melihat prototipe desain Anda dalam tampilan layar penuh, seolah-olah itu adalah website yang sebenarnya.
Navigasi Prototipe
Jika desain Anda memiliki banyak halaman, Anda perlu menghubungkannya terlebih dahulu menggunakan fitur Prototyping di Figma. Dalam mode Present, Anda dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang telah Anda tautkan (misalnya, tombol navigasi).
Berbagi Prototipe
Anda dapat membagikan tautan prototipe kepada klien atau anggota tim untuk mendapatkan umpan balik. Mereka dapat melihat dan berinteraksi dengan desain Anda melalui browser web tanpa perlu menginstal Figma.
Feedback dan Iterasi
Gunakan fitur komentar di Figma untuk mengumpulkan umpan balik langsung pada desain Anda. Berdasarkan umpan balik ini, Anda dapat melakukan iterasi dan penyempurnaan pada desain Anda.
Ukuran website yang tepat bukan hanya soal pixel, tapi soal user experience yang nyaman di semua perangkat. Gunakan tools visual, lakukan pengecekan rutin, dan pastikan desain Anda responsif.
Ingin Website Profesional?
Jangan ragu untuk menghubungi tim ahli dari Onero Solutions. Tim Onero siap membantu Anda membuat website yang responsif, menarik, dan optimal untuk segala ukuran perangkat. Hubungi WhatsApp atau isi form konsultasi di bawah untuk memulai!