Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa itu prototype saat merencanakan produk atau layanan baru? Prototyping adalah kunci penting dalam pengembangan produk yang sukses. Di artikel ini, kita akan menjelaskan segala hal tentang prototype, pentingnya dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak, dan bagaimana Anda bisa membuatnya sendiri. Mari belajar bersama dalam panduan lengkap ini untuk pemula.
TL;DR:
- Prototype adalah model awal produk yang sedang dikembangkan, penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak.
- Manfaat prototype antara lain: pemahaman produk yang lebih baik, mendapatkan feedback lebih dini, dan mengurangi biaya dan waktu pengembangan.
- Dalam studi kasus aplikasi Gojek, prototype digunakan saat mengembangkan fitur baru.
- Beberapa jenis prototype yang umum digunakan: prototype dalam PHP dan C#, wireframe, prototype interaktif, prototype fisik, dan prototype digital.
- Proses testing dan feedback penting dalam pengembangan prototype. Feedback ini membantu melakukan penyesuaian desain berdasarkan kebutuhan dan keinginan pengguna.
- Rapid prototyping adalah metode cepat membuat model fisik atau digital dari konsep desain. Bermanfaat dalam pembuatan dan pengujian konsep produk, sehingga efisien waktu dan biaya.
Mengapa Prototype Penting dalam Siklus Hidup Pengembangan Software?

Seiring waktu, Anda mungkin pernah bertanya, “Contoh prototype itu seperti apa?” atau “Prototype produk adalah apa?” Pada dasarnya, prototype adalah model awal dari produk yang sedang dikembangkan. Prototype penting dalam pengembangan perangkat lunak, dan kami akan jelaskan alasan tersebut.
Pertama, prototype membantu kita dalam memahami produk dengan lebih baik. Ini memberikan gambaran visual dan fungsional tentang bagaimana produk akan berfungsi dan terlihat seperti apa (understanding prototypes). Selain itu, dengan prototyping, kita dapat merasakan fitur dan fungsi yang akan dikembangkan dalam software.
Kedua, dengan melihat contoh langsung dari prototype, kita bisa mendapatkan feedback yang lebih dini dalam siklus hidup pengembangan software. Feedback ini sangat penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan desain produk (prototype in software engineering).
Terakhir, prototype dapat mengurangi biaya dan waktu pengembangan dengan mengidentifikasi masalah dan menguji konsep-konsep baru sebelum pembuatan kode sebenarnya dimulai. Dengan prototyping, kita dapat membuat perbaikan atau melakukan perubahan sebelum terlambat dan biaya menjadi lebih tinggi.
Sebagai contoh, dalam pembangunan aplikasi mobile, penggunaan prototyping sebelum pengembangan dapat membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan preferensi pengguna, serta memberikan kesempatan untuk menerima feedback dan membuat penyesuaian (software development life cycle prototype).
Setelah memahami dasar dan pentingnya prototype, kita siap untuk melangkah lebih jauh dalam mendalami topik ini dan memahami cara kerjanya dalam konteks yang lebih spesifik dan teknis.
Bagaimana Membuat Prototype Menggunakan Figma dan Gojek App sebagai Studi Kasus?

Untuk membuat prototype di Figma, pertama, buat desain antarmuka pengguna secara visual. Gunakan alat bantu yang tersedia untuk membuat tampilan aplikasi sesuai kebutuhan pengguna. Lalu, definisikan interaksi antara berbagai elemen desain yang telah dibuat.
Pada kasus aplikasi Gojek, prototype digunakan saat mengembangkan fitur baru. Prototype dibuat berdasarkan ide yang muncul dan feedback dari pengguna. Titik beratnya ada pada desain antarmuka pengguna. Interaksi yang mulus antara pengguna dan aplikasi menjadi kunci kesuksesan Gojek.
User interface sangat penting dalam prototyping. Itulah yang menjadi ‘wajah’ aplikasi kita. Konsep UI yang baik akan membuat aplikasi lebih mudah digunakan. User interface juga berperan penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan.
Membuat Prototype bukan hal yang sepele dalam pengembangan aplikasi mobile. Mempersiapkan konsep dengan baik akan berarti semakin tinggi kesempatan aplikasi Anda untuk sukses.
Apa Saja Jenis-Jenis Prototype dan Bagaimana Menggunakannya?
Ada beberapa jenis prototype yang umumnya digunakan dalam pengembangan produk. Simak macam-macam dan fungsi dari masing-masing jenis ini.
Pertama, prototype dalam PHP dan C#. Prototype dalam PHP dan C# terkadang digunakan oleh tim pengembangan karena kemudahan dalam pemrograman.
Kedua, wireframe dan prototype interaktif. Wireframe adalah model visual sederhana dari suatu situs web atau aplikasi yang berfungsi sebagai kerangka kerja desain. Sedangkan prototype interaktif bisa digambarkan seolah-olah kita sudah menggunakan produk aslinya, seperti berjalan melalui aplikasi mobile atau website.
Selanjutnya, prototype fisik dan digital. Prototype fisik merupakan model tiga dimensi dari suatu produk yang bisa kita pegang dan lihat dalam kehidupan nyata, seperti mock-up untuk desain produk. Sedangkan prototype digital adalah model yang dibuat secara komputerisasi, biasanya digunakan dalam pengujian desain produk sebelum benar-benar diproduksi secara fisik.
Semua jenis prototype ini memiliki fungsi masing-masing. Jadi, manakah yang akan Anda gunakan?
Bagaimana Proses Testing dan Feedback dalam Prototype?
Prototype adalah alat penting dalam pengembangan produk. Saat ini kita akan membahas bagaimana melakukan testing dan mendapatkan feedback dari pengguna.
Desain dan testing prototype adalah langkah vital dalam proses ini. Dalam tahap ini, kita dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang mungkin ada dalam desain. Kita melakukan ini dengan membuat snapshot atau salinan dari sistem, yang dikenal sebagai prototype, dan kemudian mendistribusikannya kepada group pengguna untuk dilakukan testing.
Selanjutnya, kita juga perlu memahami proses feedback dan validasi dari pengguna. Feedback ini sangat penting karena kita dapat mengetahui dari proses uji coba pengguna apa yang bekerja dan apa yang tidak. Dengan mendapatkan feedback yang baik, kita bisa melakukan penyesuaian pada desain produk berdasarkan apa yang benar-benar diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna.
Akhirnya, kita sampai pada bagian terakhir dari proses ini –passing prototype. Manfaat prototype sangat luas, salah satunya dalam meningkatkan pengalaman pengguna. Kita dapat mengevaluasi dan melakukan validasi pengalaman pengguna melalui testing dan feedback ini. Dengan validasi ini, kita dapat memastikan produk akhir akan memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna.
Apa Itu Rapid Prototyping dan Bagaimana Aplikasinya?
Rapid prototyping adalah cara cepat membuat model fisik atau digital dari konsep desain. Teknologi ini ada pada project management dan manufacturing.
Untuk membuat rapid prototype, kita perlu alat dan teknik khusus. Salah satu contoh alatnya adalah Prototyping tools dan CAD. Pertama, kita buat sketsa konsep di CAD prototype atau menggunakan sketch prototype. Setelah itu, kita dapat membangun prototipe dengan teknologi 3D printing.
Rapid prototyping sangat bermanfaat dalam pembuatan produk, terutama dalam pengujian konsep sebelum masuk ke tahap produksi masal. Dengan metode ini, kita bisa menemukan dan mengatasi masalah sejak dini, sehingga menghemat waktu dan biaya.
Ada beberapa tahap dalam proses rapid prototyping. Pertama, kita mendefinisikan masalah dan memikirkan solusi. Kemudian, kita membuat desain awal dan membangun prototipenya. Setelah itu, kita melakukan tes dan mengumpulkan feedback. Dari feedback tersebut, kita bisa melakukan iterasi dan perbaikan.
Sebagai penutup, rapid prototyping adalah metode yang efisien dalam pembuatan dan pengujian konsep produk. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa produk kita akan sukses saat diluncurkan ke pasaran.
Melalui pemahaman mendalam tentang pengembangan produk, kita telah melihat betapa pentingnya tahap prototyping. Namun, perjalanan menuju kesuksesan digital tidak berhenti di situ. Onero Solutions siap membantu Anda melangkah lebih jauh. Dengan keahlian kami, Anda dapat merancang strategi digital yang komprehensif, membangun aplikasi yang inovatif, dan mengoptimalkan proses bisnis. Mari bersama-sama membawa bisnis Anda ke era digital yang lebih maju.