Di era digital ini, aplikasi berbasis web telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia . Mulai dari belanja online, belajar, komunikasi dengan teman dan keluarga, hingga kelola keuangan, semua dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi berbasis web. Namun, seiring dengan meningkatnya popularitasnya, muncul pula kekhawatiran mengenai keamanannya.
Banyak orang beranggapan bahwa aplikasi berbasis web lebih rentan terhadap serangan dibandingkan aplikasi desktop. Benarkah demikian? Pada artikel ini akan membahas mitos dan fakta mengenai keamanan aplikasi berbasis web. Dengan memahami mitos dan fakta mengenai keamanan aplikasi web, Anda dapat menggunakannya dengan lebih aman dan nyaman.
Baca juga: Aplikasi Berbasis Website: Pengertian, Jenis, dan Keunggulannya
Mitos Aplikasi Berbasis Web Lebih Rentan terhadap Serangan
Mitosnya, aplikasi berbasis web lebih rentan terhadap serangan dibandingkan aplikasi desktop.
Namun, faktanya aplikasi web dan desktop sama-sama memiliki kerentanan keamanan. Kerentanan ini dapat dieksploitasi oleh peretas untuk mendapatkan akses ke data sensitif pengguna. Namun, tingkat keamanan aplikasi web dan desktop tergantung pada berbagai faktor, seperti beberapa hal berikut ini.
- Keahlian Pengembang: Pengembang yang berpengalaman dan memahami praktik terbaik keamanan web akan mampu membangun aplikasi yang lebih aman.
- Teknologi yang Digunakan: Platform dan framework pengembangan web yang modern umumnya memiliki fitur keamanan bawaan yang dapat membantu melindungi aplikasi dari serangan.
- Kebiasaan Pengguna: Pengguna yang menerapkan praktik keamanan yang baik, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya, dapat membantu mengurangi risiko serangan.
Mitos Aplikasi Berbasis Web Tidak Aman
Mitosnya, aplikasi berbasis web tidak aman untuk menyimpan data sensitif.
Namun, faktanya dengan teknologi dan praktik keamanan yang tepat, aplikasi web dapat menjadi tempat yang aman untuk menyimpan data sensitif. Berikut adalah beberapa contoh praktik keamanan yang dapat diterapkan.
- Enkripsi Data: Data sensitif pengguna dapat dienkripsi sehingga tidak dapat dibaca oleh peretas meskipun mereka berhasil mendapatkan akses ke database aplikasi.
- Otentikasi Dua Faktor: Pengguna diharuskan untuk memasukkan dua faktor autentikasi, seperti kata sandi dan kode OTP, saat login ke aplikasi.
- Token Akses: Pengguna hanya diberikan token akses yang terbatas untuk mengakses data sensitif.
Mitos Aplikasi Berbasis Web Tidak Bisa Dilindungi
Mitosnya, tidak ada yang bisa dilakukan untuk melindungi aplikasi web dari serangan.
Namun, faktanya ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk melindungi aplikasi web dari serangan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.
- Gunakan platform dan framework pengembangan web yang modern.
- Perbarui aplikasi web secara berkala.
- Gunakan kata sandi atau password yang kuat dan unik untuk setiap akun yang dibuat.
- Jangan mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya.
- Berhati-hatilah saat mengklik tautan atau membuka lampiran email dari orang yang tidak dikenal.
Baca juga: Seberapa Penting Aplikasi Berbasis Web untuk Kesuksesan Bisnis?
Sebagai kesimpulan, keamanan aplikasi basis web adalah tanggung jawab bersama antara pengembang dan pengguna. Dengan menerapkan praktik keamanan yang baik, aplikasi web dapat menjadi platform yang aman dan terpercaya untuk berbagai keperluan. Bagi Anda yang ingin melihat tips dan insight lainnya baik seputar keamanan aplikasi maupun aplikasi web, bisa mengecek kumpulan Insight Onero.
Namun, jika dirasa Anda membutuhkan konsultasi atau bantuan profesional untuk keamanan aplikasi web, Onero Solutions bisa menjadi mitra yang tepat. Kami menawarkan layanan pembuatan aplikasi berbasis web modern dengan keamanan yang teruji dan Anda pun bisa berkonsultasi dengan kami untuk bantuan keamanannya. Kalau Anda ingin berkonsultasi dahulu dengan kami atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan mengisi form yang tertera di bawah ini.