Skala ordinal adalah salah satu konsep penting dalam pengukuran data. Bagi Anda yang baru mengenal dunia statistik, artikel ini akan memberikan penjelasan yang mudah dipahami tentang apa itu skala ordinal.
TL;DR:
- Skala ordinal adalah sistem pengukuran di mana nilai diberikan kepada objek atau peristiwa untuk menunjukkan urutan.
- Fitur utamanya adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan peringkat, tapi tidak bisa menentukan jarak antar peringkat.
- Skala ordinal digunakan dalam penelitian, misalnya saat mengetahui kepuasan konsumen terhadap produk.
- Variabel yang menggunakan skala ordinal dapat berupa tingkat kepuasan, tahap preferensi, atau peringkat lainnya.
- Skala ordinal, berbeda dengan skala interval dan skala nominal, data berurutan tetapi jarak antar data tidak sama.
- Skala ordinal digunakan dalam statistik, dan melibatkan teknik penghitungan seperti penjumlahan, peringkat, dan penilaian median.
- Skala ordinal memiliki fungsi utama memberikan urutan atau peringkat dalam sebuah data.
- Memiliki kelebihan dalam mengorganisir data dan menggambarkan hubungan antara item, tetapi kurang mampu menjelaskan jauhnya perbedaan antar item atau menentukan nilai rata-rata.
Pengertian Skala Ordinal

Skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran dalam penelitian. Skala ordinal adalah sistem di mana nilai diberikan kepada objek atau peristiwa untuk menunjukkan urutan. Misalnya, Anda bisa menilai film dari 1 hingga 5: 5 berarti suka sekali dan 1 berarti tidak suka sama sekali.
Nah, fitur utama dari skala ini adalah Anda bisa mengidentifikasi dan membandingkan peringkat, tapi tidak bisa menentukan seberapa jauh antara peringkat tersebut. Misalnya, Anda tidak bisa yakin apakah perbedaan antara peringkat 4 dan 5 sama dengan perbedaan antara peringkat 1 dan 2.
Konsep ini berhubungan dengan ide bahwa jika A lebih tinggi daripada B dan B lebih tinggi daripada C, maka A pasti lebih tinggi daripada C. Begitulah cara kerja skala ordinal.
Cara Menggunakan Skala Ordinal dalam Penelitian

Contoh Penggunaan
Skala ordinal adalah alat yang menarik dalam penelitian. Contoh penggunaan skala ordinal dalam penelitian bisa beragam. Misalnya, saat Anda ingin mengetahui seberapa puas konsumen dengan produk. Responden bisa memilih jawaban dari “sangat suka”, “biasa saja”, hingga “sangat tidak suka”. Itulah contoh penelitian yang menggunakan skala ordinal.
Metode Penelitian
Pertama, Anda harus menyiapkan tantangan, atau pertanyaan yang akan ditanggapi oleh responden. Lalu, jawaban yang mengandung urutan atau ranking dijadikan skala ordinal.
Variabel
Variabel yang menggunakan skala ordinal bisa berupa tingkat kepuasan, tahap preferensi, atau peringkat lainnya. Semuanya dikumpulkan, dan kemudian kita analisis. Menarik, bukan? Dengan skala ordinal, penelitian Anda bisa lebih mendalam dan bermakna.
Perbedaan Skala Ordinal dengan Interval dan Nominal
Skala ordinal adalah jenis skala yang digunakan untuk mengurutkan data. Nah, bagaimana dengan skala interval dan skala nominal? Skala interval adalah skala yang mempunyai jarak antar nilai yang sama, seperti suhu. Skala nominal adalah skala yang berisi kategori atau label, dan tidak berurutan, seperti jenis kelamin.
Mudahnya, perbedaan mendasar antara ketiganya adalah pada urutan dan jarak antar data. Pada skala nominal, data tidak berurutan. Skala ordinal data berurutan, tetapi jarak antar data tidak sama. Skala interval, data berurutan dengan jarak yang sama.
Penerapan Skala Ordinal dalam Statistik
Skala ordinal adalah alat dalam statistik, yang memberi nilai relatif pada data. Skala ini biasa dilihat dalam kuesioner, di mana Anda memberi peringkat sesuatu.
Sekarang, bagaimana cara menganalisa data dengan skala ordinal? Teknik penghitungan skala ordinal dalam statistik terdiri dari penjumlahan, peringkat, dan penilaian median. Untuk contoh skala ordinal, Anda bisa lihat soal kuesioner berjenjang dari “tidak setuju” sampai “setuju”.
Pengukuran dengan skala ordinal mudah. Anda hanya membandingkan objek atau subjek berdasarkan kriteria tertentu, lalu memberi peringkat berdasarkan kriteria tersebut. Misalnya, menilai restoran dari yang terburuk hingga terbaik.
Analisis data skala ordinal pun cukup sederhana. Anda bisa gunakan metode seperti tabulasi silang, chi kuadrat, dan korelasi Spearman. Dengan begitu, Ada bisa dapat gambaran yang jelas tentang data.
Keunggulan dan Kelemahan Skala Ordinal
Tentu saja, setiap hal memiliki dua sisi koin, begitu juga skala ordinal. Apa fungsi skala ordinal? Fungsi utama skala ordinal adalah memberikan urutan atau peringkat dalam sebuah data. Dalam hal ini, data dapat diurutkan berdasarkan level kepentingan, prioritas, atau preferensi.
Skala ordinal memudahkan pengorganisasian data berdasarkan peringkat dan juga mampu menggambarkan hubungan antara item-item data. Misalnya, untuk mengukur kepuasan pelanggan, skala ordinal bisa sangat berguna.
Namun, skala ordinal juga memiliki kekurangan. Pertama, skala ordinal tidak bisa menjelaskan berapa jauh perbedaan antara item data. Misalnya, kita tidak bisa yakin apakah perbedaan antara peringkat 1 dan 2 sama jauhnya dengan perbedaan antara peringkat 2 dan 3. Kedua, skala ordinal tidak bisa menentukan nilai rata-rata karena tidak ada angka pasti dalam data tersebut.
Setiap alat memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing. Skala ordinal tidak terkecuali. Maka penting bagi Anda untuk mengenali kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan skala ordinal.
Skala ordinal adalah alat yang efektif dalam pengukuran dan analisis data, memberikan kemudahan dalam mengurutkan dan membandingkan peringkat tanpa perlu menentukan jarak antar peringkat tersebut. Dengan memahami keunggulan dan kelemahan skala ordinal, Anda dapat memanfaatkannya dengan lebih tepat dalam penelitian Anda.
Untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang skala ordinal dan topik lainnya, kunjungi halaman Insight Onero. Di sana, Anda akan menemukan berbagai artikel menarik seputar penelitian dan dunia website. Jika Anda membutuhkan diskusi atau konsultasi lebih lanjut dengan ahlinya, jangan ragu untuk mengisi form di bawah ini atau menghubungi melalui WhatsApp.