Placeholder canvas

Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini dalam Leads Generation

Leads generation merupakan proses penting dalam strategi marketing dan penjualan. Leads generation dapat diartikan sebagai proses menarik dan mengidentifikasi calon pelanggan yang memiliki minat terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Proses ini ibarat gerbang awal yang menentukan keberhasilan dalam menarik calon pelanggan dan mengantarkan mereka ke tahap konversi

Namun, tak jarang marketers terjebak dalam kesalahan fatal yang menghambat upaya leads generation. Kesalahan-kesalahan ini dapat menghambat pencapaian target bisnis dan membuang sia-sia sumber daya yang berharga.

Artikel ini akan mengupas 7 kesalahan fatal yang harus dihindari dalam leads generation. Yuk, kita mulai!

1. Menentukan Target Audiens yang Salah

Kesalahan pertama dan paling umum adalah menargetkan audiens yang tidak tepat. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya riset pasar dan pemahaman terhadap persona pembeli ideal. Akibatnya, upaya marketing dan penjualan akan terbuang sia-sia dan tidak menghasilkan leads yang berkualitas. Lakukan hal berikut untuk menghindari kesalahan ini:

  1. Lakukan riset pasar: Lakukan riset untuk memahami target audiens Anda dengan baik. Pelajari demografi, minat, kebutuhan, dan perilaku mereka.
  2. Buat persona pembeli ideal: Buat persona pembeli ideal untuk menggambarkan target audiens Anda secara detail. Persona ini akan membantu Anda memahami apa yang mereka inginkan dan bagaimana Anda dapat menjangkau mereka.
  3. Gunakan data dan analytics: Gunakan data dan analytics untuk melacak performa upaya marketing dan penjualan Anda. Data ini dapat membantu Anda mengidentifikasi apakah Anda menargetkan audiens yang tepat.
  4. Segmentasikan audiens Anda: Segmentasikan audiens Anda berdasarkan demografi, minat, dan perilaku mereka. Hal ini memungkinkan Anda untuk membuat konten marketing dan penjualan yang lebih personal dan relevan.
  5. Uji coba dan optimasi: Lakukan uji coba dan optimasi strategi targeting Anda secara berkala. Hal ini membantu Anda menemukan cara yang paling efektif untuk menjangkau target audiens Anda.

2. Membangun Landing Page yang Buruk

Landing page adalah halaman web yang dirancang khusus untuk menampung leads. Landing page yang buruk dengan desain yang tidak menarik, navigasi yang rumit, dan CTA (Call to Action) yang tidak jelas dapat membuat calon pelanggan enggan untuk meninggalkan informasi mereka.

Berikut adalah beberapa tips untuk membangun landing page yang efektif:

  1. Desain yang menarik: Gunakan desain yang menarik dan profesional untuk landing page Anda. Pastikan font mudah dibaca, gambar relevan, dan tata letak rapi.
  2. Navigasi yang mudah: Buat navigasi yang mudah dan jelas sehingga calon pelanggan dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari.
  3. CTA yang jelas dan menarik: Gunakan CTA yang jelas, spesifik, dan menarik untuk mendorong calon pelanggan melakukan tindakan yang diinginkan.
  4. Informasi yang lengkap: Berikan informasi yang jelas dan lengkap tentang produk atau layanan Anda di landing page.
  5. Formulir yang singkat: Gunakan formulir yang singkat dan hanya menanyakan informasi yang benar-benar Anda butuhkan.

Baca juga: Lead Magnet dan Cara Membuatnya (+25 Contoh)

3. Tidak Menawarkan Konten yang Berharga

Calon pelanggan akan lebih tertarik untuk memberikan informasi mereka jika mereka mendapatkan sesuatu yang berharga sebagai imbalannya. Konten yang ditawarkan harus menarik, informatif, dan relevan dengan target audiens. Contohnya, ebook, whitepaper, artikel blog, infografis, video, dan webinar.

Berikut adalah beberapa tips untuk menawarkan konten yang berharga:

  1. Pahami target audiens Anda: Pelajari apa yang menarik bagi target audiens Anda dan apa yang ingin mereka pelajari.
  2. Buat konten yang berkualitas tinggi: Pastikan konten Anda informatif, akurat, dan mudah dipahami.
  3. Buat konten yang relevan: Pastikan konten Anda relevan dengan target audiens Anda dan produk atau layanan Anda.
  4. Promosikan konten Anda: Promosikan konten Anda di media sosial, email marketing, dan website Anda.

4. Mengabaikan SEO dan SEM

Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM) dapat membantu meningkatkan visibilitas landing page dan menarik lebih banyak traffic dari mesin pencari. Mengabaikan kedua strategi ini dapat membuat landing page Anda sulit ditemukan oleh calon pelanggan.

SEO berfokus pada optimasi landing page Anda secara organik untuk meningkatkan peringkatnya di hasil pencarian. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  • Menargetkan kata kunci yang relevan: Gunakan kata kunci yang dicari oleh target audiens Anda dalam judul, meta description, dan konten landing page Anda.
  • Membangun backlink berkualitas: Dapatkan backlink dari website lain yang relevan dengan niche Anda.
  • Mengoptimalkan kecepatan loading: Pastikan landing page Anda loading dengan cepat.
  • Membuat landing page yang mobile-friendly: Pastikan landing page Anda terlihat bagus dan mudah digunakan di perangkat mobile.

SEM berfokus pada penggunaan iklan berbayar untuk meningkatkan visibilitas landing page Anda di hasil pencarian. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  • Membuat kampanye Google Ads: Targetkan iklan Anda kepada orang-orang yang mencari kata kunci yang relevan dengan niche Anda.
  • Membuat landing page yang dioptimalkan untuk konversi: Pastikan landing page Anda dirancang untuk mendorong pengunjung mengambil tindakan, seperti mendaftar untuk email marketing atau membeli produk Anda.

5. Tidak Melakukan Lead Nurturing

Leads yang baru didapatkan tidak selalu siap untuk melakukan pembelian. Lead nurturing adalah proses membangun hubungan dan kepercayaan dengan leads melalui email marketing, personalisasi, dan edukasi. Proses ini membantu leads bergerak lebih jauh dalam funnel penjualan dan meningkatkan kemungkinan konversi.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari kesalahan tidak melakukan lead nurturing:

  • Buatlah strategi lead nurturing: Buatlah strategi lead nurturing yang sesuai dengan target audiens dan produk atau layanan Anda.
  • Gunakan software lead nurturing: Gunakan software lead nurturing untuk membantu Anda mengotomatiskan proses lead nurturing.
  • Pantau dan ukur hasil lead nurturing: Pantau dan ukur hasil lead nurturing Anda untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak.

Baca juga: Segera Follow-Up Leads dengan 5 Tips Ini

6. Tidak Melacak dan Mengukur Hasil

Penting untuk melacak dan mengukur hasil dari upaya leads generation. Dengan data yang akurat, Anda dapat mengidentifikasi strategi yang efektif dan melakukan optimasi untuk meningkatkan performa leads generation.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilacak dan diukur:

  • Jumlah leads yang dihasilkan: Berapa banyak leads yang Anda dapatkan dari berbagai sumber, seperti website, email marketing, dan media sosial.
  • Kualitas leads: Kualitas leads dapat diukur dengan skor lead, yang berdasarkan pada informasi yang diberikan oleh leads, seperti minat mereka dan tahap mereka dalam funnel penjualan.
  • Konversi: Berapa banyak leads yang akhirnya menjadi pelanggan.
  • ROI (Return on Investment): Berapa banyak keuntungan yang Anda dapatkan dari upaya leads generation Anda.

7. Mengabaikan Pengalaman Pengguna

Seluruh proses leads generation, mulai dari landing page hingga email marketing, harus dirancang dengan memperhatikan pengalaman pengguna. Pengalaman pengguna yang buruk dapat membuat calon pelanggan frustasi dan enggan untuk melanjutkan prosesnya.

Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan user experience dalam leads generation:

  1. Buat landing page yang mudah digunakan: Landing page Anda harus mudah dinavigasi dan memiliki desain yang menarik. Pastikan CTA (Call to Action) jelas dan mudah ditemukan.
  2. Gunakan bahasa yang mudah dipahami: Hindari jargon dan istilah teknis yang tidak dipahami oleh calon pelanggan Anda. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
  3. Optimalkan website Anda untuk mobile: Semakin banyak orang yang menggunakan perangkat mobile untuk mengakses internet. Pastikan website Anda dioptimalkan untuk mobile sehingga mudah digunakan di perangkat mobile.
  4. Lakukan A/B testing: Lakukan A/B testing untuk menguji berbagai variasi landing page dan email marketing Anda untuk menemukan versi yang menghasilkan performa terbaik.
  5. Pantau dan ukur hasil: Pantau dan ukur hasil dari upaya leads generation Anda untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak.

Leads generation adalah proses yang kompleks dan membutuhkan strategi yang tepat. Dengan menghindari 7 kesalahan fatal di atas, Anda dapat meningkatkan efektivitas leads generation dan mencapai target bisnis Anda.

Jika Anda membutuhkan software yang dapat membantu Anda mengelola leads dengan cara yang lebih efisien, Anda bisa menggunakan Satuin. Satuin merupakan CRM WhatsApp yang dapat membantu Anda berkomunikasi dan mengelola kampanye WhatsApp Anda dengan lebih baik. Cari tahu tentang Satuin dengan mengunjungi Satuin.id. Coba gratis beragam fiturnya sekarang!

Don't forget to share this post!

Related Insights