Saat Semua Situs Serupa

Dalam dua tahun terakhir, kita melihat banyak situs yang terlihat mirip bahkan sama! Layaknya duplikasi situs yang terlalu sama. Namun kita tidak perlu terlalu terkejut dengan hal tersebut, terbiasalah dengan hal tersebut.

Kita bisa lihat situs masa kini baik asal Indonesia dan luar negeri, memiliki tampilan visual seperti situs dengan layar penuh, yang dibarengkan dengan foto dan video dengan ukuran foto penuh, tulisan dengan format H1 centered  pada header, logo di bagian kiri, dan tombol ‘burger’ di sebelah kanan (untuk menampilkan overlay menu secara penuh).

Mungkin ini mendeskripsikan sebagian besar dari situs yang ada saat ini. Desain situs seperti itu menunjukkan manfaat dan fungsi situs sesuai ekspektasi dan kemudahan penggunaannya.

Sehingga banyak desainer dan pengembang situs menggunakan standar seperti itu dan hampir mengaplikasikan ke banyak situs lainnya.

Disaat yang sama membuat batasan dalam menciptakan situs dengan manfaat dan fungsional dengan lebih luas. Namun, bagaimana pun mencapai ekspektasi dari peminta situs lebih penting dari kreativitas.

Dengan penggunaan flat design yang simpel, evolusi situs yang responsif, dan penggunaan native video HTML5 menjadikan visualisasi dari situs semakin serupa.

Disaat yang sama, segala teknologi membantu untuk menciptakan situs yang lebih dari sekedar user-friendly. Juga membantu untuk mengatur kreativitas situs yang diciptakan untuk dapat responsif di setiap gawai yang terus berkembang.

Berkat CSS transition, JavaScript dan sejenisnya, membantu untuk mengembangkan situs yang di ciptakan dapat mengikuti kecanggihan teknologi.

Kecanggihan dari front-end frameworks juga meningkatkan bentuk dan keindahan dari secara umum hingga detil  seperti forms, text and button, grid systems dan sejenisnya untuk menjadikan tampilan lebih responsif. Kecanggihan frameworks ini merupakan Bootstrap dari Twitter dan Foundation buatan Zurb yang telah digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Juga themes dan templates yang dapat dibeli maupun opensource. Dengan makin terbuka kesempatan untuk mendapatkan materi atau modul yang dapat di personalize menciptakan situs menjadi lebih ringan dan minim biaya. 

Dalam kecanggihan dimana semua dapat mengakses, berbagi, dan mendapat konten dari internet. Belum tentu semua mampu menciptakan atau mengelola situs sepenuhnya.

Memiliki sumber konten yang baik untuk membuat situs dapat menolong untuk menciptakan dan mengelola situs sepenuhnya. Namun, jika terlalu memusingkan, meminta developer situs juga dapat menjadi pilihan lain.

Jadi perlukah kita mengikuti standar situs masa kini atau menciptakan lebih? Dengan keadaan yang memiliki banyak inspirasi dan sumber yang dapat kita gunakan maupun dibagikan, semua kembali kepada kita yang membuat.

Daripada berfokus kepada tampilan visual saja, mempertimbangkan kemampuan responsif dari situs kita terhadap teknologi terkini juga penting dalam usaha menyampaikan pesan dan isi dari situs kita

___

Inspirasi dari medium.com 

Don't forget to share this post!